Shahih
Muslim - Kitab Do’a
1.
Nama-nama Allah 'Azza Wa Jalla dan Orang yang Menghapalkannya
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ اسْمًا مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَإِنَّ
اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ
1873- Dari Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW, beliau telah bersabda,
"Sesungguhnya Allah SWT memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang
siapa dapat menghapalnya, niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu
Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil." {muslim 8/13}
2.
Doa Nabi Muhammad
SAW
عَنْ
فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِ اللَّهَ قَالَتْ
كَانَ يَقُولُ "اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ
وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ".
1874- Dari Farwah bin
Naufal Al Asyja'i RA, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Aisyah RA
tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah SAW memohon kepada Allah Azza
wa Jalla. Maka Aisyah RA menjawab, 'Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berdoa
sebagai berikut, 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan.'" {Muslim
8/80}
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَقُولُ "اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ
وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لَا
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ
وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُونَ".
1875- Dari Ibnu Abbas RA,
bahwasanya Rasulullah SAW pernah berdoa, "Ya Allah, sesunguhnya hanya
kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya
kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah aku kembali, dan hanya
karena-Mu lah aku berbantah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada
keagungan-Mu —tiada Tuhan selain Engkau— dari penyesatan-Mu
kepadaku. Engkaulah yang hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan
manusia pasti akan mati. " {Muslim 8/80}
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا
كَانَ فِي سَفَرٍ وَأَسْحَرَ يَقُولُ "سَمِعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللَّهِ
وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا رَبَّنَا صَاحِبْنَا وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا"
عَائِذًا بِاللَّهِ مِنْ النَّارِ.
1876- Dari Abu Hurairah RA
bahwasanya Rasulullah SAW apabila dalam perjalanan dan telah memasuki saat
menjelang fajar, maka beliau akan mengucapkan, "Allah Maha Mendengar
dan Dia-lah yang menciptakan pendengaran. Dengan memuji Allah dan dengan
ujian-Nya yang baik kepada kami ya Tuhan kami, temanilah kami dan berikanlah
kemurahan kepada kami." Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut dengan
memohon perlindungan kepada Allah dari siksa neraka. {Muslim 8/80}
عن
أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ "اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي وَخَطَئِي وَعَمْدِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ
الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ"
1877- Dari Abu Musa Al
Asy'ari RA dari Nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau pernah berdoa sebagai
berikut, "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku
yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau
lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah aku dalam kesungguhanku,
kemalasanku, dan ketidaksengajaanku serta kesengajaanku yang semua itu ada pada
diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang
mendatang, dosa yang aku samarkan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan
dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang
mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu. " {Muslim 8/81}
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ "اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي
وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي
الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ"
1878- Dari Abu Hurairah
RA, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah berdoa sebagai berikut, 'Ya
Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku;
perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku
akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini
mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku
sebagai kebebasan dari segala kejahatan!'" {Muslim 8/81}
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ
يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ
وَالْغِنَى
1879- Dari Abdullah bin
Mas'ud RA dari Nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau pernah berdoa, "Ya
Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan,
kelembutan, dan kekayaan. " {Muslim 8/81}
عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ لَا أَقُولُ لَكُمْ إِلَّا كَمَا كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَانَ يَقُولُ "اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا
أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ
لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا".
1880- Dari Zaid bin Arqam
RA, dia berkata, "Saya tidak akan mengatakan kepada kalian kecuali seperti
apa yang pernah diucapkan Rasulullah SAW dalam doanya yang berbunyi, 'Ya
Allah ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
ketakutan, kekikiran, kepikunan, dan siksa kubur. Ya Allah ya Tuhanku,
berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah
sebaik-baik Dzat yang dapat mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang
menjaganya. Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyu', diri yang tidak pernah puas,
dan doa yang tidak terkabulkan."'' {Muslim 8/81}
3.
Doa yang Berbunyi, "Ya
Allah, Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Selamatkanlah Aku, dan Berilah Aku
Rezeki"
عن
أَبي مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَقُولُ حِينَ
أَسْأَلُ رَبِّي قَالَ قُلْ "اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي
وَارْزُقْنِي" وَيَجْمَعُ أَصَابِعَهُ إِلَّا الْإِبْهَامَ فَإِنَّ هَؤُلَاءِ
تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ
1881- Dari Abu Malik Al
Asyja'i dari ayahnya, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah SAW, ketika
beliau didatangi oleh seorang laki-laki dan kemudian laki-laki tersebut
bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang sebaiknya saya ucapkan ketika saya
memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung?" Rasulullah SAW menjawab,
'Ketika kamu memohon kepada Allah, maka ucapkanlah doa sebagai berikut, 'Ya
Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, selamatkanlah aku, dan berikanlah rezeki
kepadaku.' {Saat itu beliau mengggenggam jari-jari beliau kecuali ibu jari}
Selain itu, doa-doa tersebut juga mencakup dunia dan akhiratmu." {Muslim
8/71}
4.
Doa yang Berbunyi,
"Ya Allah, Berikanlah Kepada Kami Kebaikan di Dunia dan Kebaikan di
Akhirat Serta Jagalah Kami dari Siksa Neraka."
عَنْ
عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَأَلَ قَتَادَةُ أَنَسًا أَيُّ
دَعْوَةٍ كَانَ يَدْعُو بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَكْثَرَ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دَعْوَةٍ يَدْعُو بِهَا يَقُولُ اللَّهُمَّ آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. قَالَ
وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ.
1882- Dari Abdul Aziz
{yaitu Ibnu Shuhaib} dia berkata, "Pada suatu ketika, Qatadah pernah
bertanya kepada Anas RA, 'Hai Anas, doa apa yang sering diucapkan Rasulullah?'
Anas menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah SAW sering membaca doa yang
berbunyi, 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
serta peliharalah kami dari siksa api neraka'. Perawi hadits ini berkata,
"Ketika Anas hendak berdoa, maka ia senantiasa membaca doa tersebut. Dan
ketika ia hendak membaca doa yang lain, maka ia selalu menyertakan doa
tersebut." {Muslim 8/ 68}
5.
Doa Mohon Petunjuk
dan Kelurusan
عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ "اللَّهُمَّ
اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي وَاذْكُرْ بِالْهُدَى هِدَايَتَكَ الطَّرِيقَ وَالسَّدَادِ سَدَادَ
السَّهْمِ".
1883- Dari Ali RA, dia
berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda kepada saya, 'Hai Ali,
ucapkanlah doa, Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku. Jadikan petunjuk-Mu
sebagai jalanku dan kelurusan hidupku selurus anak panah. "' {Muslim
8/83}
6.
Doa dengan Wasilah
Menyebut Amalan-amalan yang Dikerjakan Karena Allah
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ بَيْنَمَا ثَلَاثَةُ نَفَرٍ يَتَمَشَّوْنَ أَخَذَهُمْ
الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ
صَخْرَةٌ مِنْ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ
انْظُرُوا أَعْمَالًا عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلَّهِ فَادْعُوا اللَّهَ
تَعَالَى بِهَا لَعَلَّ اللَّهَ يَفْرُجُهَا عَنْكُمْ فَقَالَ أَحَدُهُمْ
اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَامْرَأَتِي وَلِي
صِبْيَةٌ صِغَارٌ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا أَرَحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ
فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ فَسَقَيْتُهُمَا قَبْلَ بَنِيَّ وَأَنَّهُ نَأَى بِي
ذَاتَ يَوْمٍ الشَّجَرُ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا
فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَجِئْتُ بِالْحِلَابِ فَقُمْتُ عِنْدَ
رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَأَكْرَهُ أَنْ
أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ قَبْلَهُمَا وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ
فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمْ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ فَإِنْ كُنْتَ
تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا
فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ فَفَرَجَ اللَّهُ مِنْهَا فُرْجَةً فَرَأَوْا
مِنْهَا السَّمَاءَ وَقَالَ الْآخَرُ اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَتْ لِيَ ابْنَةُ
عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ وَطَلَبْتُ
إِلَيْهَا نَفْسَهَا فَأَبَتْ حَتَّى آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَتَعِبْتُ
حَتَّى جَمَعْتُ مِائَةَ دِينَارٍ فَجِئْتُهَا بِهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ
رِجْلَيْهَا قَالَتْ يَا عَبْدَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَفْتَحْ الْخَاتَمَ
إِلَّا بِحَقِّهِ فَقُمْتُ عَنْهَا فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ
ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً فَفَرَجَ لَهُمْ وَقَالَ
الْآخَرُ اللَّهُمَّ إِنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ
فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَقَهُ
فَرَغِبَ عَنْهُ فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرِعَاءَهَا
فَجَاءَنِي فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَظْلِمْنِي حَقِّي قُلْتُ اذْهَبْ إِلَى
تِلْكَ الْبَقَرِ وَرِعَائِهَا فَخُذْهَا فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا
تَسْتَهْزِئْ بِي فَقُلْتُ إِنِّي لَا أَسْتَهْزِئُ بِكَ خُذْ ذَلِكَ الْبَقَرَ
وَرِعَاءَهَا فَأَخَذَهُ فَذَهَبَ بِهِ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ
ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مَا بَقِيَ فَفَرَجَ اللَّهُ مَا
بَقِيَ
1884- Dari Abdullah
bin Umar RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Ketika tiga orang
laki-laki sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun hingga mereka berlindung ke
dalam sebuah gua yang terdapat di suatu gunung. Tanpa diduga sebelumnya, ada
sebuah batu besar jatuh menutup mulut goa dan mengurung mereka di dalamnya.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada temannya yang lain,
'Ingat-ingatlah amal shalih yang pernah kalian lakukan hanya karena mencari
ridha Allah semata. Setelah itu, berdoa dan memohonlah pertolongan kepada Allah
dengan perantaraan amal shalih tersebut, mudah-mudahan Allah akan menghilangkan
kesulitan kalian.' Tak lama kemudian salah seorang dari mereka berkata,
"Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya mempunyai dua orang tua yang sudah lanjut
usia. Selain itu, saya juga mempunyai seorang istri dan beberapa orang anak
yang masih kecil. Saya menghidupi mereka dengan memggembalakan ternak. Apabila
pulang dari menggembala, saya pun segera memerah susu dan saya dahulukan untuk
kedua orang tua saya. Lalu saya berikan air susu tersebut kepada kedua orang
tua saya sebelum saya berikan kepada anak-anak saya. Pada suatu ketika, tempat
penggembalaan saya jauh, hingga saya pun baru pulang pada sore hari. Kemudian
saya dapati kedua orang tua saya sedang tertidur pulas. Lalu, seperti biasa,
saya segera memerah susu dan setelah itu saya membawanya ke kamar kedua orang tua
saya. Saya berdiri di dekat keduanya serta tidak membangunkan mereka dari
tidur. Akan tetapi, saya juga tidak ingin memberikan air susu tersebut kepada
anak-anak saya sebelum diminum oleh kedua orang tua saya, meskipun mereka,
anak-anak saya, telah berkerumun di telapak kaki saya untuk meminta minum
karena rasa lapar yang sangat. Keadaan tersebut saya dan anak-anak saya
jalankan dengan sepenuh hati hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau tahu
bahwasanya saya melakukan perbuatan tersebut hanya untuk mengharap ridha-Mu,
maka bukakanlah suatu celah untuk kami hingga kami dapat melihat cahaya!'
Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala membuka celah lubang gua tersebut,
berkat adanya amal perbuatan baik tersebut, hingga mereka dapat melihat langit.
Salah seorang dari mereka berdiri sambil berkata, "Ya Allah ya Tuhanku,
dulu saya mempunyai seorang sepupu perempuan {anak perempuan paman} yang saya
sukai sebagaimana sukanya kaum laki-laki yang menggebu-gebu terhadap kaum
wanita. Pada suatu ketika saya pernah mengajaknya untuk berbuat mesum, tetapi
ia menolak hingga saya dapat memberinya uang seratus dinar. Setelah bersusah
payah mengumpulkan uang seratus dinar, akhirnya saya pun mampu memberikan uang
tersebut kepadanya. Ketika saya berada diantara kedua pahanya {telah siap untuk
menggaulinya}, tiba-tiba ia berkata, 'Hai hamba Allah, takutlah kepada Allah
dan janganlah kamu membuka cincin {menggauliku} kecuali setelah menjadi hakmu.'
Lalu saya bangkit dan meninggalkannya. Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau
pun tahu bahwasanya saya melakukan hal itu hanya untuk mengharapkan ridha-Mu.
Oleh karena itu, bukakanlah suatu celah lubang untuk kami!' Akhirnya Allah SWT
membukakah sedikit celah lubang lagi untuk mereka bertiga. Seorang lagi berdiri
dan berkata, "Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya pernah menyuruh seseorang
untuk mengerjakan sawah saya dengan cara bagi hasil. Ketika ia telah
menyelesaikan pekerjaannya, ia pun berkata, 'Berikanlah hak saya kepada saya!'
Namun saya tidak dapat memberikan kepadanya haknya tersebut hingga ia merasa
sangat jengkel. Setelah itu, saya pun menanami sawah saya sendiri hingga
hasilnya dapat saya kumpulkan untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji
beberapa penggembalanya. Selang berapa lama kemudian, orang yang haknya dahulu
tidak saya berikan datang kepada saya dan berkata, "Takutlah kamu kepada
Allah dan janganlah berbuat zhalim terhadap hak orang lain!" Lalu saya
berkata kepada orang tersebut, "Pergilah ke beberapa ekor sapi beserta
para penggembalanya itu dan ambillah semuanya untukmu!" Orang tersebut
menjawab, "Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olok
saya!" Kemudian saya katakan lagi kepadanya, "Sungguh saya tidak
bermaksud mengolok-olokmu. Oleh karena itu, ambillah semua sapi itu beserta
para pengggembalanya untukmu!" Akhirnya orang tersebut memahaminya dan
membawa pergi semua sapi itu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah mengetahui
bahwa apa yang telah saya lakukan dahulu adalah hanya untuk mencari ridha-Mu.
Oleh karena itu, bukalah bagian pintu goa yang belum terbuka!" Akhirnya
Allah pun membukakan sisanya, hingga mereka dapat keluar dari dalam goa yang
tertutup oleh batu besar tersebut. {Muslim 8/89-90}
7.
Doa Ketika
Mendapatkan Kesulitan
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَقُولُ عِنْدَ الْكَرْبِ "لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ".
1885- Dari Ibnu
Abbas RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah berdoa ketika dalam kesulitan
yaitu, "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun.
Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain
Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia. " {Muslim
8/85}
8.
Doa Seseorang Akan Dikabulkan Selama Ia Tidak Tergesa-gesa dalam
Berdoa
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ
قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ
يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ.
1886- Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Doa
seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan
dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang
sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan
tergesa-gesa?" Rasulullah SAW menjawab, "Yang dimaksud dengan
tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan, 'Aku telah berdoa
dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus
asa dan tidak pernah berdoa lagi." {Muslim 8/87}
9.
Keinginan yang Kuat dalam Berdoa dan Tidak Berkata, "Jika
Engkau Menghendakinya Ya Allah"
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ لِيَعْزِمْ
فِي الدُّعَاءِ فَإِنَّ اللَّهَ صَانِعٌ مَا شَاءَ لَا مُكْرِهَ لَهُ.
1887- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah
bersabda, 'Janganlah ada seseorang yang berkata, 'Ya Allah, ampunilah aku
jika Engkau mau! Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau mau!' Berdoalah kamu
dengan sungguh-sungguh, karena Allah akan berbuat menurut kehendak-Nya tanpa
ada yang dapat memaksa-Nya" {Muslim 8/64}
10.
Ada Saat Tertentu
untuk Terkabulnya Doa pada Waktu Malam Hari
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ
لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.
1888- Dari Jabir RA, dia
berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ' Sesungguhnya
di waktu malam ada saat tertentu jika seorang muslim memohon kebaikan dalam
urusan dunia dan akhirat kepada Allah, tepat pada saat itu, niscaya Allah akan
memberinya, dan itu ada pada setiap malam.''" {Muslim 2/175}
11.
Anjuran Berdoa dan
Berzikir di Akhir Malam Serta Terkabulnya Doa pada Saat Itu
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي
فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي
فَأَغْفِرَ لَهُ.
1889- Dari Abu Hurairah
RA, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, "Allah Tabaaraka wa
Ta'ala akan turun ke langit yang paling bawah, setiap malam, pada saat
sepertiga malam yang terakhir. Setelah itu, Allah akan berfirman, 'Barang siapa
yang berdoa dan memohon kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan. Barang siapa meminta
kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan barang siapa yang memohon ampun
kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.''" {Muslim 2/175}
12. Berdoa Ketika Ada
Ayam Jantan Berkokok
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ
الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا وَإِذَا
سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ
فَإِنَّهَا رَأَتْ شَيْطَانًا.
1890- Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, "Apabila
kamu mendengar kokok ayam jantan, maka mohonlah kemurahan dari Allah Subhanahu
wa Ta'ala, karena pada saat itu ayam tersebut sedang melihat malaikat.
Sebaliknya, apabila kamu mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada
Allah dari segala kejahatan syetan. Karena pada saat itu, keledai tersebut
melihat syetan." {Muslim 8/85}
13.
Mendoakan Muslim
Lain dari Kejauhan
عَنْ
صَفْوَانَ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ وَكَانَتْ تَحْتَهُ
الدَّرْدَاءُ قَالَ قَدِمْتُ الشَّامَ فَأَتَيْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فِي
مَنْزِلِهِ فَلَمْ أَجِدْهُ وَوَجَدْتُ أُمَّ الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ أَتُرِيدُ
الْحَجَّ الْعَامَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا بِخَيْرٍ
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ دَعْوَةُ
الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ
رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ
الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ قَالَ فَخَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ
فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَ لِي مِثْلَ ذَلِكَ يَرْوِيهِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
1891- Dari Shafwan Ibnu
Abdullah bin Shafwan dan riwayat selanjutnya adalah Ummu Darda' dia berkata,
"Saya pernah pergi ke Syam dan mengunjungi Abu Darda' di rumahnya. Namun
saya tidak bertemu dengannya, lalu saya pergi menjumpai Ummu Darda.' Setelah
itu, Ummu Darda bertanya kepada saya, "Hai Shafwan, apakah kamu akan pergi
haji pada tahun ini?" Saya pun menjawab, "Ya." Ummu Darda'
berkata, "Mohonkanlah kepada Allah kebaikan untuk kami, karena Rasulullah
SAW telah bersabda, 'Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim dari
kejauhan tanpa diketahui olehnya akan dikabulkan. Di atas kepalanya ada
malaikat yang telah diutus, dan setiap kali ia berdoa untuk kebaikan, maka
malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan amin dan kamu juga akan
mendapatkan seperti itu.' Shafwan berkata, "Setelah itu saya pergi ke
pasar dan di sana saya bertemu dengan Abu Darda' Ternyata ia pun mengatakan
seperti itu kepada saya yang diriwayatkannya dari Nabi Muhammad SAW. {Muslim
8/86}
14.
Larangan Berdoa
untuk Memohon Disegerakan Siksa di Dunia
عَنْ
أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا
مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيْءٍ أَوْ
تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ
مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ لَا تُطِيقُهُ أَوْ
لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ
فَشَفَاهُ.
1892- Dari Anas RA,
bahwasanya Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang
sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung. Kemudian Rasulullah
bertanya kepadanya, "Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu
kepada Allah?" Sahabat tersebut menjawab, "Ya, saya pernah
berdoa, 'Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat
kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini!' Mendengar pengakuannya
itu, Rasulullah pun berkata, "Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti
itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa, "Ya Allah,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami
dari siksa neraka." Anas berkata, "Lalu Rasulullah berdoa kepada
Allah untuk sahabat tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya." {Muslim
8/68}
15. Larangan Mengharap
Kematian Karena Tertimpa Kesengsaraan dan Memohon Kebaikan
عَنْ
أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَمَنَّيَنَّ
أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا
فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي
إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
1893- Dari Anas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda,
'Janganlah ada seseorang di antara kalian yang mengharapkan kematian karena
tertimpa kesengsaraan. Kalau terpaksa ia harus berdoa, maka ucapkanlah, 'Ya
Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik
bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.
"
{Muslim 8/64}
عن أَبي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ
الْمَوْتَ وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ
أَحَدُكُمْ انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا
خَيْرًا.
1894- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,
"Rasulullah SAW telah bersabda, 'Janganlah seseorang mengharapkan
kematian dan janganlah meminta mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang
mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan
bertambah melainkan menambah kebaikan." {Muslim 8/65}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar